Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tuna dan Filet Ikan Topang Penjualan DSFI

Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. mengantongi pertumbuhan penjualan 9,35% year-on-year sepanjang semester I/2017 menjadi Rp330,17 miliar.
Ikan tuna/Antara-Ampelsa
Ikan tuna/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. mengantongi pertumbuhan penjualan 9,35% year-on-year sepanjang semester I/2017 menjadi Rp330,17 miliar.

Saut Marbun, Sekretaris Perusahaan dan Direktur Dharma Samudera Fishing Industries, mengatakan penjualan perseroan pada Januari-Juni 2017 ditopang oleh produk tuna dan filet ikan dasar.

"Kenaikan ini berhubung kami ada tambahan kredit modal kerja dari BNI sehingga kami membuat stok produk perikanan. Akibatnya omzet meningkat," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/7).

Menurutnya, prospek kinerja pada semester II/2017 masih positif sesuai dengan target perseroan. Pasalnya, permintaan produk perikanan baik lokal maupun ekspor masih cukup tinggi.

Berdasarkan data perseroan, emiten berkode saham DSFI ini membukukan penjualan sebesar Rp330,17 miliar sepanjang semester I/2017. Nilai tersebut naik 9,35% dibandingkan capaian semester I/2016 sebesar Rp301,95 miliar.

Adapun volume ekspor produk perikanan DSFI naik 8,11% yoy menjadi 3.581 ton. Namun, volume penjualan domestik justru susut 3,64% menjadi 738,96 ton. Kendati susut, volume penjualan domestik DSFI pada semester I/2017 lebih tinggi dari proyeksi perseroan sebanyak 706 ton.

Sepanjang tahun ini, lanjut Saut, perseroan memasang target konservatif dengan tingkat pertumbuhan pendapatan sekitar 6% menjadi Rp640,25 miliar.

Secara komposisi, sekitar 95% pendapatan DSFI bersumber dari penjualan ekspor dan hanya 5% dari penjualan domestik. Selain memperkuat pasar ekspor tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan kawasan Asia, DSFI sedang berupaya untuk memperluas jaringan distribusi produk seafood ke Uni Emirat Arab, sebagai pintu masuk menuju Arab Saudi.

Herman Sutjiamidjaja, Direktur Dharma Samudera Fishing Industries, mengatakan tangkapan dari kapal tradisional cukup melimpah dan fasilitas angkutan kontainer di Indonesia Timur sudah mulai tersedia pada tahun ini. Namun, kapal-kapal besar di Kalibaru, Bintan, dan Bali belum banyak yang beroperasi.

"Pada kuartal I/2017 kami dapat laba bersih Rp3,04 miliar. Target kami, laba bersih tahun ini Rp11 miliar-12 miliar," ucap Herman.

Pada tahun ini, DSFI akan membangun dua pabrik baru dengan pola kerja sama operasional (KSO) dengan pengusaha di daerah. Dua pabrik itu akan didirikan di Kabupaten Buru, Maluku dan Kota Ternate, Maluku Utara.

Hingga April 2017, DSFI mengoperasikan empat pabrik KSO di Makassar, Sulawesi Selatan; Banggai, Sulawesi Tengah; Rembang; Jawa Tengah; dan Lampung, yang mampu memasok ikan tuna, kakap, cumi, gurita, dan lain-lain sebanyak 20-150 ton per bulan ke perseroan.

Di lantai bursa, saham DSFI ditutup pada level harga Rp130 per saham di akhir perdagangan Kamis (20/7). Saham DSFI mencetak capital loss -17,72% secara year-to-date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper