Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar US$200 juta hingga US$300 juta.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan pihaknya berencana melepas 30% saham ke publik untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada September 2017. Dia mengungkapkan GMF telah melakukan pendaftaran ke BEI pada 14 Juli 2017 dan akan mendaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Juli 2017.
GMF, lanjutnya, telah menunjuk empat perusahaan sekuritas yaitu PT Danareka Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi.
Selain itu, GMF juga menunjuk international sales agent yakni PT CIMB Securities Indonesia. Pasalnya, anak usaha GIAA itu juga akan melakukan paparan publik di pasar regional untuk memperoleh target dana tersebut yakni ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Hong Kong.
“Mayoritas untuk ekspansi GMF. Supaya meningkatkan kapabilitas dan kapasitas kami. Terutama pasar domestik [yang] lari ke luar. Ini mau kami ambil lagi supaya [pesawat] dirawat di dalam negeri,” katanya di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (20/7/2017).
Kendati demikian, dia enggan memerinci berapa porsi yang akan dialokasikan untuk ekspansi tersebut. Namun, menurutnya, ekspansi untuk wilayah regional Indonesia timur juga akan memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tersebut.
Iwan mengungkapkan perusahaan sudah ada kerja sama dengan PT Merpati Nusantara Airline (Persero) untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tidak terutilisasi misalnya hanggar di Surabaya Jawa Timur.
“Ini akan kami utilisasi segera. Tahun ini kita kembangkan hanggar yang sudah ada,” ujarnya.
IPO SAHAM: GMF Targetkan Dana US$300 Juta
Bisnis.com, JAKARTA PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar US$200 juta hingga US$300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 jam yang lalu
Menghitung Potensi Keuntungan Grup Salim di Saham BUMI
20 jam yang lalu