Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian BUMN memperkirakan jumlah anak usaha BUMN yang menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) pada2017 kemungkinan hanya 4-5 perusahaan atau lebih rendah dari target semula 9 perusahaan.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan jumlah anak usaha BUMN yang akan IPO menjadi berkurang karena sejumlah penyebab. "Karena kesiapannya. Kemudian, size itu juga kita lihat," katanya ketika ditemui di Gedung DPR, Kamis (13/7).
Selain itu, ujar Aloy, terdapat perusahaan yang proses pergantian direksinya belum selesai. Aloy menyebut nama PT Tugu Pratama Indonesia, anak usaha PT Pertamina (Persero), yang posisi direktur utamanya masih kosong. Rencana IPO itu masih perlu menunggu pengisian posisi tersebut.
Aloy mengaku belum dapat memastikan anak usaha BUMN mana yang menunda rencana IPO. Dia memperkirakan anak usaha BUMN yang bergerak di sektor realty kemungkinan mengalami penundaan mengingat pemerintah memiliki rencana restrukturisasi anak usaha BUMN yang bergerak di sektor properti.