Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Pertimbangkan Kurangi Stimulus, Euro Menguat

Adanya peluang European Central Bank (ECB) mengurangi paket stimulus membuat mata uang euro (EUR) mendapatkan tenaga baru untuk menguat.
Mata uang Euro/Istimewa
Mata uang Euro/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Adanya peluang European Central Bank (ECB) mengurangi paket stimulus membuat mata uang euro (EUR) mendapatkan tenaga baru untuk menguat.

Pada perdagangan Kamis (29/6/2017) pukul 8.50 WIB, mata uang EUR menghijau 0,0017 poin atau 0,15% menuju 1,1395 per dolar AS. Ini merupakan peningkatan dalam 3 sesi berturut-turut.

Research and analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menuturkan mata uang EUR menguat setelah adanya pidato Presiden ECB Mario Draghi pada Selasa (27/6/2017) soal faktor-faktor yang membebani inflasi mulai berkurang. ECB juga mulai dapat melihat adanya perbaikan ekonomi di kawasan Eropa.

“Pasar menganggap pernyataan Drgahi sebagai peluang adanya penghapusan stimulus lanjutan dari ECB,” papar Putu kepada Bisnis.com, Kamis (29/6/2017).

Penguatan EUR juga tak lepas dari pelemahan dolar AS ke level terendah sejak Oktober 2016. Menurutnya, hal ini terjadi akibat berkruangnya keyakinan pasar terhadap kemampuan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lanjutan.

Yield obligasi tenor 10 tahun yang menjadi indikator penaikkan suku bunga mengalami pelemahan. Selain itu, kondisi politik AS kian tidak menentu setelah rancangan UU Kesehatan yang diusung Trump kembali ditolak parlemen.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan pada pertengahan Juni 2017, sebetulnya EUR masih tertekan karena ECB kukuh mempertahankan tingkat suku bunga di level 0%.

Bank Sentral Eropa juga menurunkan target inflasi kawasan Benua Biru menjadi 1,5% pada 2017 dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,7%. Hal ini menimbulkan sentimen di pasar perihal pertumbuhan ekonomi Eropa yang masih tertatih.

Lanjutan pemberian stimulus sebesar 80 juta euro per bulan untuk memacu perekonomian turut menekan EUR. Ada kekhawatiran semakin banyak mata uang euro yang beredar akan semakin melemahkan nilainya.

Untungnya risiko politik zona Eropa kian minim guncangan setelah partai En Marche yang dibentuk Presiden Prancis Emmanuel Macron diperkirakan memperoleh kursi mayoritas di parlemen. Pada pemilu parlemen putaran pertama Senin (11/6/2017), En Marche mendapatkan suara dominan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper