Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Jumat (23/6/2017) atau Sabtu pagi WIB.
Emas Comex untuk kontrk Agustus 2017 pada penutupan perdagangan Jumat naik 0,56% ke US$1.256,4 per ounce.
Emas menguat di saat harga minyak mentah tertekan, sehingga menimbulkan kekhawatiran inflasi akan membayangi kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve).
"Mendorong investor masuk ke pasar logam, khususnya ke emas," kata Phil Streible, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (24/6/2017).
Sementara itu, Naeem Aslam, Analis Think Markets U.K. Ltd. Mengemukakan penurunan harga minyak mendorong investor untuk melihat alternatif.
Seperti diketahui, sepanjang bulan ini, harga minyak Brent sudah menyusut sebesar 9,2% menjadi US$45,68 per barel, sedangkan harga minyak WTI turun sebesar 10,98% menjadi US$43,01 per barel.
Kondisi ini mengingatkan kejatuhan harga minyak pada periode 2014-2016 yang menyusut hingga kisaran US$26 per barel.
Pada periode 2014-2016, kondisi pasar minyak begitu oversupply ketika Amerika Serikat (AS) terus mendorong produksi minyak shale oil hingga ke level tertinggi sepanjang sejarah. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) galau untuk memangkas produksi atau tidak.