Bisnis.com, JAKARTA — Kendati sedang mengalami tren menurun, harga bijih besi menguat akibat berkurangnya stok di pelabuhan China pada pekan yang berakhir Jumat (16/6/2017).
Pada perdagangan Senin (19/6/2017) pukul 10.29 WIB harga bijih besi kadar 62% di bursa Dalian kontrak September 2017 meningkat 2,10% atau 9 poin menjadi 438,5 yuan (US$64,37) per ton.
Sepanjang tahun tahun berjalan harga melemah 13,85%. Tahun lalu, harga bijh besi melonjak 84,18% year on year (yoy) menjadi 652 yuan (US$93,95) per ton.
Lonjakan harga pada 2016 terjadi karena dukungan stimulus pemerintah China terhadap produksi baja yang menaikkan sisi konsumsi. Negeri Panda menyerap sepertiga suplai bijih besi global dan memasok sekitar 50% baja di dunia, sehingga kinerjanya sangat berpengaruh terhadap pasar komoditas tersebut.
Antaike Information Development hari ini menyebutkan data stok bijih besi sepekan yang berakhir Jumat (16/6/2017) di sejumlah pelabuhan utama menurun 3,7 juta ton dari minggu sebelumnya menjadi 128,5 juta ton. Berikut rinciannya.
- Caofeidian (Provinsi Hebei) sebesar 17,88 juta ton, turun -0,8 juta ton dari minggu lalu
- Jingtang (Provinsi Hebei) sebesar 13,7 juta ton, naik 0,3 juta ton dari minggu lalu
- Tianjin (Tianjin) sebesar 8,8 juta ton, turun -0,9 juta ton dari seminggu yang lalu
- Lianyungang (Provinsi Jiangsu) sebesar 9,1 juta ton, turun 0,1 juta ton dari minggu lalu
- Rizhao (Provinsi Shandong) sebesar 14,52 juta ton, turun -0,3 juta ton dari minggu lalu
- Qingdao (Provinsi Shandong) sebesar 18,2 juta ton; naik 0,25 juta ton dari minggu lalu