Bisnis.com, JAKARTA--Calon emiten PT Buyung Poetra Sembada Tbk. menetapkan harga saham penawaran umum perdana sebesar Rp310 per saham, sehingga berpotensi meraup dana hasil IPO sebesar Rp217 miliar.
"Iya sudah ditetapkan harga IPO Rp310 per saham," ujar sumber Bisnis, Kamis (15/6/2017).
Dalam IPO, produsen beras kemasan merek Topi Koki ini menawarkan 700 juta saham baru atau 29,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan kisaran harga Rp305-Rp400 per saham.
Selain melepas saham, perusahaan yang dipimpin oleh Sukarto Buyung sebagai Direktur Utama ini juga bakal menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 70 juta waran seri I atau sekitar 3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Setiap 10 saham IPO mendapat 1 lembar waran dengan ratio 10:1.
Rencana IPO produsen beras merek Topi Koki itu telah memperoleh izin praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada Selasa (23/5/2017) dan memperoleh izin efektif pada Rabu (14/6/2017).
Merujuk rencana jadwal go public Buyung Poetra Sembada, masa penawaran umum berlangsung pada 16 Juni-19 Juni 2017. Adapun penjatahan dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 21 Juni dan 23 Juni 2017.
Dalam aksi IPO, Buyung Poetra Sembada menunjuk Bahana Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan RHB Securities sebagai joint-lead underwriter.
Sebelumnya, Direktur Investment Banking Trimegah Sekuritas Indonesia David Agus menuturkan investor cukup antusias untuk mengoleksi saham emiten-emiten yang sedang menggelar IPO.
"Bookbuilding sudah selesai, bukunya penuh oversubscribed. Saat ini sedang direkap oleh Bahana Sekuritas sebagai koordinator penjamin pelaksana emisi," kata David, Kamis (8/6/2017).
Dalam roadshow ke Singapura dan Kuala Lumpur, lanjutnya, investor institusi negeri Jiran itu pun ada yang berminat mengoleksi saham perdana produsen beras kemasan merek Topi Koki ini.
"Harganya miring ke kiri dari kisaran harga penawaran Rp305-Rp400 per saham. Karena kami ingin pastikan kinerja di pasar sekunder bagus dan ada upside untuk investor," imbuhnya.