Bisnis.com, JAKARTA — Pengerekan suku bunga dalam pertemuan Federal Reserve sudah diperkirakan, sehingga pasar cenderung menantikan arah kenaikan lanjutan. Sentimen ini terutama akan memengaruhi harga emas dalam jangka pendek.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Agus Chandra menyatakan peluang pengerekan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (14/6) waktu setempat sudah melebihi 90%, sehingga sudah diantisipasti pasar. Artinya, investor lebih berfokus menunggu proyeksi kebijakan Bank Sentral AS ke depan, terutama terkait pengerekan Fed Fund Rate (FFR) lanjutan.
“Pasar lebih menantikan proyeksi kebijakan-kebijakan lanjutan The Fed pada 2017 dan proyeksinya terhadap ekonomi AS,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (14/6/2017).
Ada dua skenario yang bisa menjadi landasan bagi investor untuk menentukan langkah. Pertama, jika The Fed mengumumkan penaikkan FFR sebanyak 2 kali lagi pada 2017, sentimen ini dianggap hawkish sehingga pasar berpeluang mengalami fluktuasi sedangkan dolar AS mengalami penguatan yang kencang.
Skenario kedua, bila The Fed mengumumkan penaikkan FFR hanya 1 kali lagi pada 2017, langkah Bank Sentral ini bakal direspon sebagai sentimen yang dovish. Ada kemungkinan pasar menjadi lebih stabil, tetapi dolar AS mengalami pelemahan.
Sejak awal pekan, indeks dolar memang mengalami tren menurun akibat sentimen pasar yang berubah-ubah menjelang FOMC. Namun, sambung Agus, hal ini wajar karena indeks dolar hanya terkoreksi tipis di area 0,10% dalam tiga hari ke belakang.
Baca Juga
Bahkan pada kemarin sore menjelang pengumuman hasil FOMC pada Kamis (15/6) pukul 01.00 WIB, pergerakan dolar mulai pulih. Pada perdagangan Rabu (14/6) pukul 16.02 WIB, indeks dolar AS hanya melemah tipis 0,01% atau 0,006 poin menuju 96,969.
Menurutnya, hasil FOMC memberikan efek terbesar bagi harga emas. Pada perdagangan Rabu (14/6) pukul 16.10 WIB, harga emas spot meningkat 1,73 poin atau 0,19% menuju US$1.268,28 per troy ounce.
Jika skenario pertama berjalan dimana The Fed cenderung hawkish, harga emas berpeluang merosot ke level support US$1.257 per troy ounce sampai akhir pekan ini. Breakdown di posisi tersebut dapat membawa harga menuju US$1.245 per troy ounce.
Namun demikian, bila skenario kedua terjadi investor emas dapat mendulang untung besar. Sentimen ini berpeluang membawa harga batu kuning mencapai US$1.284 per troy ounce.