Bisnis.com, JAKARTA – Aturan keterbukaan informasi data finansial dinilai akan menguntungkan untuk perekonomian Indonesia secara jangka panjang.
Sejumlah analis berpendapat saham sektor perbankan akan menjadi saham yang paling disorot oleh pelaku pasar dalam jangka panjang terkait dengan adanya aturan keterbukaan informasi data finansial yang digagas pemerintah.
Senior Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai pasar merespon sesaat atas adanya aturan tersebut. Sentimen itu, memicu terjadinya aksi jual untuk saham perbankan dalam beberapa hari belakangan.
“Namun secara jangka panjang, pelaku pasar akan melihat apakah terjadi penurunan dana pihak ketiga atau penurunan penggunaan layanan perbankan di masyarakat,” katanya saat dihubungi, Kamis (18/5/2017).
Menurutnya, saham-saham yang memang akan terkena imbas dari aturan tersebut adalah saham-saham di sektor perbankan. Pasalnya, lanjutnya, data-data yang diminta berkaitan dengan bank.
Sementara itu, Hans Kwee, analis Investa Saran Mandiri menilai dampak aturan tersebut terhadap pasar modal sangat kecil karena transaksi di pasar modal agak rumit untuk ditelusuri langsung.
“Ini memang efeknya ke industri perbankan. Transaksi perbankan lebih gampang ditelusuri. Kalau di transaksi pasar saham kan jual beli, ada sekuritasnya, jadi transaksi lebih rumit,” katanya saat dihubungi, Kamis (18/5/2017).
Ke depan, dampak dari aturan tersebut memang akan berdampak kepada emiten perbankan. Dia mencontohkan dalam beberapa hari terakhir saham-saham perbankan turun.