Bisnis.com, JAKARTA - Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan dalam risetnya mengungkapkan, meskipun saham Adaro Energy (ADRO) baru-baru ini turun menjadi Rp1.460 (dari level tertinggi YTD di IDR 1.900) dipastikan bukan dipicu masalah struktural, sehingga pihaknya mempertahankan target harga 12 bulan kami sebesar Rp2.425 pada saham ini.
Kami tetap optimis mengenai fundamental ADRO, mengingat hal-hal berikut ini:
1) menyediakan kontrak dengan pembangkit listrik mencapai sekitar 90% dari volume penjualan batubara ke China;
2) harga batubara global tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan tajam;
3) produksi batubara perusahaan meningkat 2Q17 dibandingkan triwulan sebelumnya;
4) perusahaan diperdagangkan di bawah rata-rata P/E lima tahun. Kami tetap mempertahankan rekomendasi Beli pada saham ADRO, karena kami percaya sekarang adalah saat yang tepat bagi investor untuk mengoleksi saham.
Baca Juga
2017F coal sales volume to China: Large portion is on a contract basis
Selama setahun penuh, kami memperkirakan volume penjualan batubara ADRO ke China pada 7,5 juta ton, menyumbang 14,0% dari total volume penjualan 2017F. Kami mencatat bahwa sebagian besar (sekitar 90,0%) volume penjualan batubara ke China tahun ini terdiri dari pasokan ke pembangkit listrik, yang umumnya ditetapkan dalam kontrak jangka panjang.
Global coal prices: No sign of sharp decline, despite China’s lower PMI
Sementara PMI yang lebih rendah pada bulan April menunjukkan bahwa ekonomi China akan melambat tahun ini, kami mencatat bahwa persediaan batubara negara tersebut pada bulan April masih berada di bawah rata-rata 48 bulan.
2Q17 production: Improving thanks to better weather conditions
Kami yakin produksi batubara 2Q17F akan meningkat menjadi 12,5 juta ton (+5,0% QoQ) didukung kondisi cuaca yang membaik; Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) hanya memprediksi La Nina ringan tahun ini.
Maintain Buy and TP of IDR2,425
Kami mempertahankan target harga 12 bulan ke depan 2.425 di ADRO, yang menyiratkan potensi kenaikan 63,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel