Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan sejumlah emiten melaporkan kinerja dan aksinya.
Analis Waterfront Securities Indonesia Octavianus Marbun dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (3/5/2017), mengemukakan laporan dan kinerja aksi emiten tersebut adalah:
- BBTN Mencatatkan EBA-SP 03 Senilai Rp1 triliun
Setelah sukses melakukan sekuritisasi aset dengan skema Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) selama dua tahun berturut-turut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan EBA-SP 03 di BEI senilai Rp1 triliun. Adapun, nilai EBA-SP yang berhasil diserap mencapai Rp1 triliun dengan rincian di kelas A, untuk seri A 1 senilai Rp200 miliar, sedangkan Seri A2 mencapai Rp713 miliar. Sementara kelas B, nilainya mencapai Rp87 miliar. EBA-SP 03 tersebut diterbitkan menggunakan jaminan KPR BTN. Sebagai jaminan kualitas kredit, EBA SP-03 kelas A memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
- BUMI Optimis Target Produksi Naik 5%-7% Akan Tercapai
Meskipun produksi batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada kuartal I/2017 masih sama seperti pada kuartal I/2016, tetapi perseroan tetap optimistis target produksi batu bara yang meningkat 5% hingga 7% bisa dicapai. Pada kuartal I/2017, perseroan memproduksi batu bara sebesar 20,2 juta ton atau sama dengan jumlah produksi pada kuartal I/2016. Sementara itu, pada periode tersebut, perseroan mampu menjual batu bara sebanyak 21 juta ton atau mendekati angka penjualan pada kuartal I/2016. Namun kondisi tersebut tidak mengubah target produksi dan penjualan perseroan pada tahun ini. BUMI masih menargetkan peningkatan volume produksi batu bara antara 5% hingga 7% sepanjang 2017. Selain itu, perseroan juga tetap menargetkan peningkatan harga penjualan batu bara lebih dari 30% pada tahun ini.
- Kuartal I, NRCA Bukukan Kontrak Baru Rp530 Miliar
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) membukukan kontrak baru Rp530 miliar per kuartal I/2017 atau meningkat 52% dibandingkan dengan Rp347 miliar per kuartal I/2016. NRCA telah memperoleh sejumlah proyek konstruksi pada periode Januari-Maret 2017. Proyek itu antara lain Stasiun Cisauk (Tangerang), Yogya Sumber Sari Juncion (Bandung), Mason Pine Hotel (Padalarang), Apsara Tower-The Kahyangan (Solo), Cerestar (Medan), arsitektur Apartemen Tentrem (Semarang). Sepanjang 2017, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp3,3 triliun atau meningkat dibandingkan dengan Rp2,81 triliun pada 2016.
- MYRX Tidak Bukukan Pendapatan Hingga Triwulan I 2017
PT Hanson International Tbk (MYRX) belum membukukan pendapatan sama sekali pada kuartal pertama tahun ini, atau turun 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp104,6 miliar. Pendapatan MYRX pada kuartal pertama tahun ini hanya disumbang dari pendapatan operasional lainnya sebesar Rp1,84 miliar, turun 70% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu Rp6,24 miliar. Beban penjualan meningkat dari Rp2,98 miliar menjadi Rp14,31 miliar. Rugi tahun berjalan perseroan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk mencapai Rp63,88 miliar, dari laba bersih pada kuartal pertama 2016 Rp8,93 miliar.
- MAPI Bukukan Kenaikan Laba 282%
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sepanjang kuartal I-2017 mencatat pendapatan bersih meningkat 14,2% menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3,2 triliun di periode yang sama pada tahun 2016. Sedangkan untuk laba usaha meningkat 39% menjadi Rp183 miliar dan laba bersih meningkat 282% menjadi Rp59 miliar, dibandingkan periode kuartal pertama tahun 2016.
- Laba Bersih PTBA Tumbuh 161%
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) berhasil mencatat laba bersih Rp870,83 miliar di kuartal I-2017, meningkat 161% dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama, yakni Rp332,57 miliar. Peningkatan raihan laba bersih di kuartal I ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 28,27%. Tercatat sepanjang kuartal I-207 pendapatan yang dibukukan oleh perseroan sebesar Rp4,55 triliun, sementara di periode sama tahun lalu hanya mencapai Rp3,54 triliun