Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. membukukan kinerja yang belum begitu memuaskan pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan, laba kotor dan laba operasinya meningkat masing-masing 10,6%, 5% dan 2,2%, tetapi laba bersih tergerus 36%.
Berdasarkan laporan keuangan interim perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2017 dan 2016, emiten dengan kode saham PWON ini membukukan pendapatan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp1,37 triliun, naik 10,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,24 triliun.
Namun, peningkatan pendapatan ini diikuti pula oleh peningkatan beban pokok yang lebih tinggi sehingga tingkat pertumbuhan laba kotor menjadi hanya 5%, dari Rp749 miliar pada kuartal pertama 2016 menjadi Rp786,8 miliar pada kuartal pertama 2017.
Laba operasi meningkat lebih tipis lagi karena peningkatan beban penjualan serta beban umum dan administrasi 24% dari Rp97,1 miliar menjadi Rp120,4 miliar. Alhasil, laba operasi tercatat senilai Rp666,4 miliar, hanya tumbuh 2,2% dibandingkan dengan Rp652,1 miliar pada periode yang sama 2016.
Perseroan menanggung beban lain-lain serta beban pajak yang cukup tinggi pada awal tahun ini dibandingkan dengan awal tahun lalu. Keuntungan selisih kurs jauh berkurang dari Rp85,45 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi hanya Rp19,77 miliar pada kuartal pertama 2017.
Sementara itu, entitas asosiasi perseroan menyumbang rugi hingga Rp2,4 miliar, berbanding Rp688 juta pada periode yang sama 2016. Instrumen keuangan derivatif menyumbang rugi Rp3 miliar, berbalik dari keuntungan Rp29,9 miliar pada kuartal pertama 2016.
Perseroan membukukan pendapatan lainnya sebesar Rp33,88 miliar dibandingkan dengan Rp13,09 miliar pada awal tahun lalu. Namun, beban lainnya juga meningkat hingga Rp153,66 miliar, berbanding Rp0 pada awal tahun lalu.
Setelah dikurangi beban pajak, PWON akhirnya hanya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp347,88 miliar, turun 36% dibandingkan dengan capaian kuartal pertama 2016 yang senilai Rp543,2 miliar.
Laba per saham dasar perseroan dengan demikian turun dari Rp11 per saham menjad Rp7 per saham.