Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA 19 APRIL: Shanghai Composite Ditutup Melemah 0,81%

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,81% atau 26,03 poin ke level 3.170,69, sedangkan indeks CSI300 ditutup melemah 0,5% atau 16,55 poin ke posisi 3.446,08.
ilustrasi/Reuters
ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup melemah pada perdagangan Rabu (19/4/2017), di tengah meningkatnya kekhawatiran investor bahwa pengetatan peraturan terhadap aksi spekulasi dan shadow banking akan menekan pemulihan ekonomi negara.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,81% atau 26,03 poin ke level 3.170,69, sedangkan indeks CSI300 ditutup melemah 0,5% atau 16,55 poin ke posisi 3.446,08.

Saham-saham berkapitalisasi kecil, khususnya start-up, sebagian besar melemah, dengan indeks ChiNext ditutup pada level terendah tiga bulan terakhir.

Seperti dikutip Reuters, reli pelemahan di bursa China ini terjadi lantaran adanya kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi yang didorong stimulus negara sejak akhir tahun lalu memudar di tengah usaha pemerintah untuk membendung leverage dan gelembung aset.

"Pengetatan peraturan telah memburuk mood pasar," kata Wu Kan, kepala analis Shanshan Finance, seperti dikutip Reuters.

Cina telah meningkatkan pembatasan properti di kota-kota besar, meluncurkan pemeriksaan secara nasional terhadap perbankan dengan fokus pada shadow banking, dan berjanji untuk melawan spekulasi di pasar saham.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional pada Selasa memperingatkan adanya gangguan ekonomi potensial jangka menengah di China jika otoritas gagal untuk mengurangi ketergantungan pada pertumbuhan kredit yang cepat.

Beberapa investor khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal pertama tahun ini akan mulai mereda dalam beberapa bulan mendatang sebagai efek dari memudarnya stimulus, dan karena pemerintah daerah mengumumkan langkah-langkah lebih tegas untuk mengekang pasar properti.

Bank sentral juga telah mengisyaratkan akan berpindah menuju kebijakan moneter ketat dengan menaikkan suku bunga jangka pendek untuk membendung risiko dalam sistem dan mencegah spekulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper