Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa (18/4/2017), di tengah kekhawatiran atas pengetatan regulasi dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,79% atau 25,45 poin ke level 3.196,71, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah 0,49% atau 17,19 poin ke posisi 3.462,63.
Seperti dilansir Reuters, saham-saham yang diharapkan mendapat manfaat dari pengembangan zona ekonomi Xiongan terus menarik perhatian investor di pasar.
Saham-saham tersebut telah mendominasi daftar saham yang paling diperdagangkan di dua bursa sejak awal April, namun beberapa di antaranya telah melemah karena aksi profit taking di sesi terakhir setelah regulator memperingatkan terhadap spekulasi yang berlebihan.
Saham pengembang China Fortune Land, produsen semen Tangshan Jidong Cement, dan produsen baja Hesteel telah melemah sekitar 20% dari level tertinggi baru-baru ini.
Regulator China telah membuat sebuah pengumuman yang memicu kebingungan pasar dalam beberapa pekan terakhir, yang ditujukan untuk mengurangi risiko dalam sistem keuangan.
Baca Juga
Di lain pihak, PDB kuartal pertama yang melebihi perkiraan dan data ekonomi Maret yang dirilis kemarin gagal untuk memberikan sentimen positif pada investor, yang khawatir bahwa momentum akan mulai memudar dalam beberapa bulan mendatang.
"Beberapa orang percaya pemulihan di saham siklis [saham dengan volatilitas tinggi terhadap pergerakan ekonomi] menandai dimulainya babak baru siklus ekonomi, tapi ini mungkin hanya rebound singkat dalam siklus penurunan jangka panjang," tulis Li Xunlei, ekonom Qiu Securities Asset management Co, seperti dikutip Reuters.