Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah tergelincir dari level US$53 per barel seiring dengan bertambahnya jumlah rig AS selama 13 minggu berturut-turut.
Pada perdagangan Senin (17/4/2017) pukul 09:02 WIB, harga minyak WTI kontrak Mei 2017 melesu 0,27 poin atau 0,51% menuju US$52,91 per barel. Adapun harga minyak Brent kontrak Juni 2017 menurun 0,31 poin atau 0,55% menjadi US$55,58 per barel.
Data Barker Hughes Inc., pada Jumat (14/4/2017) menyebutkan jumlah rig minyak bertambah 11 buah menjadi 683 unit. Ini merupakan peningkatan selama 13 minggu berturut-turut.
Berdasarkan catatan Bloomberg, harga minyak WTI sudah reli ke atas level US$53 per barel setelah OPEC berencana memperpanjang masa pemangkasan produksi. Sebelumnya, OPEC dan sejumlah negara produsen minyak lainnya sepakat memotong suplai hingga 1,8 juta barel per hari (bph) selama Januari-Juni 2017.
OPEC sendiri berencana memangkas produksi hingga 1,2 juta bph menjadi 32,5 juta bph. Namun demikian, sentimen pemangkasan produksi OPEC selalu tarik-menarik dengan sentimen AS.
Pekan lalu, stok data U.S. Energy Information Administration (EIA), stok minyak AS dalam sepekan yang berakhir Jumat (7/4/2017) turun 2,17 juta barel menjadi 533,37 juta barel. Angka ini turun dari pekan sebelumnya, yakni 535,54 juta barel, yang merupakan rekor tertinggi sejak EIA melakukan pencatatan pada Agustus 1982.
Dalam waktu yang sama, Jumat (7/4/2017), tingkat produksi minyak AS naik 36.000 barel menuju 9,24 juta barel per hari (bph), yang menjadi level tertinggi sejak Januari 2016. Sebelumnya pada Desember 2016, AS konsisten menahan produksi di level 8,7 juta bph.