Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan siang ini, Senin (10/4/2017) menguat 0,12% ke level 101,3.
Awal pekan ini, indeks dolar AS melanjutkan penguatannya.
Seperti diketahui tembakan rudal AS ke pangkalan udara Suriah, memicu ketegangan geopolitik yang ikut memicu penguatan indeks dolar AS.
Sementara itu, pada pekan lalu komentar pejabat Fed yang menekankan efek pemangkasan neraca hanya akan memberikan jeda sesaat terkait rencana kenaikan suku lanjutan tahun ini, juga menjadi sentimen penguat indeks dolar.
Seperti diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga di saat yang berbarengan dengan pemangkasan portofolio obligasi.
The Fed berencana mengurangi portofolio obligasinya yang saat ini sebesar US$4,5 triliun.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan pihaknya kemungkinan akan menghindari penaikan suku bunga di saat yang sama dengan pemangkasan portofolio surat utang, mendorong sedikit penundaan dalam rencana kenaikan Fed Rate.
"Ketika Anda membuat keputusan terkait neraca berjalan, Anda mungkin ingin membatalkan keputusan menyangkut suku bunga jangka pendek untuk memastikan neraca berjalan tidak membengkak di luar perkiraan," terang dia, seperti dikutip Reuters, Sabtu (8/4/2017).
Seperti diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga bank sentral sebesar 0,25% pada pertengahan Maret 2017.
Para pemimpin bank sentral AS telah menyatakan akan mengerek suku bunga sebanyak dua kali lagi tahun ini, meski tetap bergantung terhadap perkembangan ekonomi negara itu.
Laju indeks dolar AS
10 April (pk. 09.57 WIB)
| 101,30 (+0,12%) |
7 April | 101,180 (0,51%) |
6 April | 100,67 (+0,11%) |
Sumber: Bloomberg, 2017