Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 59, pada siang ini, Jumat (7/4/2017) kembali melemah.
Hari ini, pada pk. 10.32 WIB, FR 59 turun 0,23% ke 99,479 , dan yield naik 0,46% ke 7,072.
Yield obligasi FR59 telah mengalami kenaikan dalam empat hari perdagangan (4-7 April 2017).
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities memprediksi pasar obligasi hari ini berpotensi melemah terbatas.
“Didukung pelemahan rupiah, serta menguatnya dollar index, tentu akan mendorong pelemahan pasar obligasi,” kata Nico dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (7/4/2017).
Disatu sisi, ujarnya, penantian akan pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping merupakan peristiwa yang patut ditunggu.
Namun pelemahan ini tentu akan menjadi terbatas, keterbatasan itu datang R&I yang memberikan proyeksi rating dari stable menjadi positif.
Tentu hal ini, ujarnya, akan memberikan vitamin tambahan tatkala pasar obligasi mengalami pelemahan.
Tidak hanya itu saja, Consumer Confidence Index Indonesia yang mengalami kenaikkan juga memberikan indikasi bahwa mereka percaya perekonomian Indonesia yang mulai membaik, sehingga kemungkinan imbal hasil untuk turun kembali akan menjadi lebih besar.
Hal ini juga didukung oleh capital inflow yang tetap kuat, memberikan keyakinan kepada proyeksi imbal hasil di masa depan akan lebih rendah dengan posisi 38,6%.
“Kami merekomendasikan jual hari ini khususnya di semua seri benchmark. Kami menilai bahwa penurunan ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang, dan bersiap untuk membeli kembali di harga terendah,” kata Nico..
Pergerakan obligasi FR 59
Tanggal | Harga | Yield |
7 April (pk.10.32 WIB) | 99,479 (-0,23%) | 7,072 (+0,46%) |
6 April | 99,709 (-0,18%) | 7,039 (+0,36%) |
5 April | 99,890 (-0,10%) | 7,074 (+0,20%) |
Sumber: Bloomberg, 2017