Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 59, pada siang ini, Kamis (6/4/2017) kembali melemah.
Hari ini, pada pk. 11.37 WIB, FR 59 turun 0,03% ke 99,864 , dan yield naik 0,05% ke 7,018. Yield telah menguat di hari ketiga (4-6 April)
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan dorongan turun yield SUN yang mulai jenuh, bisa terbantu oleh kenaikan outlook dari R&I dari stable menjadi positive.
“Tetapi, lagi-lagi, ruang penurunan yield SUN sudah mulai terbentur oleh suku bunga interbank yang stabil,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (6/4/2017).
Dikemukakan premium yield SUN10 tahun terhadap UST10 tahun juga mulai stabil di kisaran 470bps.
Rating and Investment Information, Inc. (R&I) merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive.
Seperti diketahui, setelah Rating and Investment Information, Inc. (R&I) merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive, Bank Indonesia semakin yakin dengan ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global (Bisnis.com, 5 April 2017).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pencapaian positif ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan yang harmonis antara Bank Indonesia dan Pemerintah yang telah mampu menjaga stabilitas makro ekonomi dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
"Bank Indonesia akan terus melakukan penguatan koordinasi bersama Pemerintah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong percepatan reformasi struktural guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ungkapnya dalam publikasi BI, Rabu (5/4/2017).
R&I sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB-/stable outlook pada tanggal 4 April 2016. Pada Rabu, 5 April 2017, lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade).
Dalam siaran pers, R&I menyatakan terdapat dua faktor yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia.
Pertama, pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yang berfokus kepada stabilitas makroekonomi telah berdampak pada perbaikan posisi eksternal, yaitu menurunnya defisit transaksi berjalan, meningkatnya cadangan devisa, dan relatif terjaganya pertumbuhan utang luar negeri swasta, serta terpeliharanya postur fiskal yang ditunjukkan oleh defisit fiskal yang terkendali dan utang Pemerintah yang rendah.
Kedua, komitmen Pemerintah yang kuat dalam mengimplementasikan reformasi struktural sebagaimana tercermin dari perkembangan deregulasi kebijakan yang dilakukan dalam rangka perbaikan iklim investasi.
\
Pergerakan obligasi FR 59
Tanggal | Harga | Yield |
6 April (pk.11.37 WIB) | 99,864 (-0,03%) | 7,018 (+0,05%) |
5 April | 99,890 (-0,10%) | 7,014 (+0,20%) |
4 April | 99,992 (-0,01%) | 7,000 (+0,02%) |
Sumber: Bloomberg, 2017