Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat ke level tertinggi tiga pekan setelah komentar Kuwait mendorong optimisme bahwa OPEC dan rekannya akan memperpanjang pembatasan produksi.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik 1,7% atau 0,84 poin ke level US$50,35 per barel di New York Mercantile Exchange, level penutupan tertinggi sejak 7 Maret.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei, yang berakhir Jumat, naik 0,54 poin atau 1% ke US$52,96 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Menteri Perminyakan Kuwait Issam Almarzooq mengatakan pada kantor berita KUNA bahwa Kuwait dan negara-negara lain mendukung perpanjangan pemotongan produksi yang dijadwalkan berakhir pada bulan Juni,
Sementara itu, data pemerintah AS menunjukkan bahwa persediaan bensin turun melebihi perkiraan, sementara kilang minyak meningkatkan jumlah produksi dengan tingkat tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir.
Walaupun pasokan minyak mentah AS pekan lalu, namun peningkatan ini lebih rendah dari perkiraan, menandakan bahwa konsumsi banyak minyak mentahj meningkat.
"Sepertinya mereka (OPEC) berpotensi memperpanjang pemotongan produksi," ujar Mark Watkins, manajer investasi Park City, seperti dikutip Bloomberg.
"Meskipun sudah ada pesimisme terhadap OPEC dan mitra-mitranya, ada tanda-tanda yang menunjuk ke arah keberhasilan mereka," lanjutnya.