Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan bursa saham China berlanjut pada penutupan perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (30/3/2017), di tengah kekhawatiran seputar likuiditas yang diperburuk oleh adanya pembatasan pada investasi properti.
Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,96% atau 31,08 poin ke level 3.210,24.
Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,82% atau 28,44 poin ke posisi 3.436,76.
Menurut analis Haitong Securities Zhang Qi, seperti dilansir Reuters, kekhawatiran akan likuiditas terus membuat para investor bersikap waspada.
Bank sentral China melewatkan operasi pasar terbukanya untuk hari kelima berturut-turut. Pada saat yang sama, pasar properti menjadi satu sumber kecemasan lainnya seiring bertambahnya jumlah kota bagi pihak otoritas untuk menerapkan pembatasan pembelian rumah.
Indeks yang mengukur pergerakan para pengembang real estate turun 1,1%.
National Academy of Economic Strategy mendesak pihak otoritas untuk menjaga adanya risiko pada sektor properti dan finansial dengan mengelola moneter dan pasokan tanah. Hal ini menambah kekhawatiran tentang lebih banyak pembatasan terhadap pengembang properti.
Moody's Investors Service pun mengingatkan bahwa risiko finansial yang dihadapi China dari potensi penurunan properti telah tumbuh, di saat catatan kredit telah membuat bank-bank menjadi lebih rentan atas risiko sementara pemerintah memiliki kemampuan terbatas untuk melawan risiko tersebut.