Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: IHSG Mixed, Melaju di Kisaran 5.383-5.450

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/3/2017) bergerak di level 5.383-5.450.
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/3/2017) bergerak di level 5.383-5.450.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG melanjutkan penguatannya dengan melakukan pengujian resistance upper bollinger bands di atas 5.400. Namun, pergerakan tetap terlihat konsolidasi di mana IHSG membuat shadow high pada candlesticknya dengan tekanan bearish yang masih terasa di saat IHSG mendekati level 5.450.

Adapun, indikator stochastic terkonsolidasi positif dengan momentum RSI yang bergerak menuju overbought. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed melanjutkan trend sideways jangka pendek dengan range pergerakan 5.383-5.450 ," katanya dalam riset.

Adapun, saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian diantaranya BSDE, BWPT, ITMG, JSMR, LSIP, BJTM, ELSA, dan PTPP.

Kemarin, bursa Asia bervariasi dengan pergerakan cenderung mendatar sebelum pertemuan bank sentral pekan ini. Turunnya indeks saham global menjadi salah satu faktor pelemahan bursa Asia. Investor meningkatkan level kehati-hatian dalam ekuitas Asia seiring data penjualan ritel di Tiongkok turun di bawah ekspektasi 9,5% dari 10,9% di periode sebelumnya, sedangkan pertumbuhan produk industri di Tiongkok naik 6,3% dari 6,0%.

Sementara, IHSG melonjak sejak awal sesi perdagangan dengan ditutup naik 22,21 poin sebesar 0,41% di level 5.431,58 seiring optimisme investor asing yang kembali tercatat net buy sebesar Rp456,94 miliar. Beberapa proyeksi menyebutkan pertumbuhan kredit Indonesia akan membaik di tahun ini seiring pertumbuhan GDP menjadi salah satu faktor optimis investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper