Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 59 mulai melemah setelah menguat pada lima hari perdagangan.
Obligasi pemerintah FR 59 dengan tenor 10 tahun tercatat telah menguat sejak 2-8 Maret 2017.
Pada hari ini, Kamis (9/3/2017), pk. 10.06 WIB, FR 59 turun 0,03% ke 97,209, sementara itu yield naik 0,07% ke 7,388.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan aliran dana asing ke surat utang negara (SUN) belum berhenti, terlihat dari kenaikan konsisten proporsi kepemilikan asing hingga 37,7% dari yang hanya 37% di tengah Februari 2017.
“Tekanan permintaan SUN mampu terus mendorong turun yield SUN, walaupun inflasi domestik naik dan yield global di tren kenaikan,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, kamis (9/3/2017).
Dikemukakan ruang penurunan yield SUN diyakini mulai terbatas di jangka pendek, menjelang FOMC meeting pada 14-15 Maret 2017.
Walaupun, ujarnya, sentimen positif dari spekulasi kenaikan peringkat utang oleh S&P akan terus bertahan hingga tengah tahun ini.
“Hasil ECB meeting juga penting ditunggu malam nanti karena perannya menentukan arah yield Bund dan yield Negara Zona Euro lainnya.K orelasi positif kuat juga terlihat dengan yield SUN selain terhadap yield UST,” kata Rangga.
Pergerakan obligasi FR 59
Tanggal | Harga | Yield |
9 Maret (pk.09.38 WIB) | 97,209 (-0,03%) | 7,393 (+0,07%) |
8 Maret | 97,243 (+0,18%) | 7,388 (-0,34%) |
7 Maret | 97,069 (+0,29%) | 7,413 (-0,54%) |
Sumber: Bloomberg, 2017