Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk atau UNTR mengumumkan pada tahun lalu total pendapatan bersih konsolidasian mencapai Rp45,5 triliun atau mengalami penurunan 8% jika dibandingkan dengan 2015.
Sektor alat berat atau mesin konstruksi dan usaha kontraktor pertambangan merupakan kontributor terbesar bagi pemasukan UNTR. Mesin konstruksi menyumbang 32% terhadap pendapatan bersih, sedangkan kontraktor penambangan sebanyak 53%.
Sisanya, penghasilan UNTR bersumber pada pertambangan dan industri konstruksi 11% dan 4%, sehingga dengan pendapatan bersih yang terpangkas itu, capaian laba bruto anak usaha Grup Astra itu ikut melorot 17% dari Rp11,7 triliun selama 2015 menjadi Rp9,7 triliun pada tahun lalu.
Di sisi lain, penghasilan sebelum pajak penghasilan perusahaan mencapai Rp6,7 triliun. Tumbuh 61% dari periode 2015.
Sebagaimana diakui dalam keterbukaan informasi, pada tahun lalu UNTR menghapus pembebanan biaya atas kerugian penurunan nilai properti pertambangan. Alhasil, laba bersih tahun berjalan sebesar Rp5,0 triliun, naik 30% jika dibandingkan tahun 2015.