Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulator Tindak Perdagangan Spekulatif, Bursa China Ditutup Melemah

Pergerakan bursa saham China ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017), setelah pihak regulator sekuritas negara tersebut berkomitmen untuk meningkatkan tindakan terhadap spekulasi serta mengisyaratkan melonggarkan cengkeramannya pada penawaran saham baru.
Bursa China/Reuters
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017), setelah pihak regulator sekuritas negara tersebut berkomitmen untuk meningkatkan tindakan terhadap spekulasi serta mengisyaratkan melonggarkan cengkeramannya pada penawaran saham baru.

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,76% atau 24,77 poin ke level 3.228,66.

Sementara itu, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,80% atau 27,63 poin ke posisi 3.446,22, penurunan tertajam sejak 23 Desember.

Sektor-sektor utama pada indeks melemah, dipimpin oleh saham perusahaan transportasi.

Dalam suatu konferensi pers kemarin, seperti dilansir Reuters hari ini, ketua China Securities Regulatory Commission (CSRC) Liu Shiyu menyatakan bahwa China akan fokus pada pembangunan yang stabil untuk pasar modalnya tahun ini.

Namun menurutnya, pembatasan maupun penghentian penjualan saham perdana demi menstabilkan pasar sekunder tidak memecahkan masalah atas pembangunan pasar modal yang sehat dalam jangka panjang.

“Langkah itu menunjukkan bahwa pihak regulator mengambil sikap tegas terhadap perdagangan yang spekulatif. Meski akan membersihkan pasar saham China, hal itu juga akan memberi dampak negatif pada saham dengan nilai yang terlampau banyak,” papar Li Lifeng, Analis Sinolink Securities.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper