Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Rentan Aksi Jual, IHSG Bergerak di 5.330-5.400

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (21/2/2017) rentan oleh aksi jual.
Siluet karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (3/10)./JIBI/Bisnis/NurulHidayat
Siluet karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (3/10)./JIBI/Bisnis/NurulHidayat

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (21/2/2017) rentan oleh aksi jual.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi dengan pergerakan bearish pada indikator Stochastic dan momentum RSI. Pola pergerakan IHSG masih mengindikasikan tekanan atau pelemahan hingga menguji support MA25 di level 5.330.

"Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih rentan akan tekanan aksi jual dengan range pergerakan 5.330-5.400," katanya dalam riset.

Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan hari ini a.l AKRA, ASII, BMRI, PTBA, RALS, LPCK, LPPF, dan SCMA.
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup menguat tipis 8,36 poin sebesar 0,16% di level 5.359,28 dengan volume yang moderate. Pergerakan IHSG cenderung tertekan terkonsolidasi, di mana indeks sektor industri dasar menjadi penekan dan indeks sektor keuangan perbankkan menjadi penahannya.

"Melemahnya rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu alasan investor asing melakukan aksi jual pada perdagangan kemarin hingga tercatat net sell Rp160,96 miliar.

Adapun, bursa Asia ditutup mayoritas menguat diawal pekan ini. Jepang Topix naik karena yen menghentikan kenaikan tiga hari menyusul komentar oleh The Fed. Ekuitas di Tiongkok dan Hong Kong naik untuk ketiga kalinya dalam empat sesi. Adapun, Hong Kong Hang Seng naik 0,5% ke level penutupan tertinggi sejak Agustus 2015. Indeks Hang Seng China Enterprises melonjak 0,8%.

"Data ekonomi selanjutnya yang mungkin akan mempengaruhi diantaranya indeks aktifitas industri di Jepang, Indeks Manufaktur dan jasa di German dan Eropa keseluruhan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper