Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (21/2/2017) rentan oleh aksi jual.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi dengan pergerakan bearish pada indikator Stochastic dan momentum RSI. Pola pergerakan IHSG masih mengindikasikan tekanan atau pelemahan hingga menguji support MA25 di level 5.330.
"Sehingga diperkirakan pergerakan IHSG masih rentan akan tekanan aksi jual dengan range pergerakan 5.330-5.400," katanya dalam riset.
Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan hari ini a.l AKRA, ASII, BMRI, PTBA, RALS, LPCK, LPPF, dan SCMA.
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup menguat tipis 8,36 poin sebesar 0,16% di level 5.359,28 dengan volume yang moderate. Pergerakan IHSG cenderung tertekan terkonsolidasi, di mana indeks sektor industri dasar menjadi penekan dan indeks sektor keuangan perbankkan menjadi penahannya.
"Melemahnya rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu alasan investor asing melakukan aksi jual pada perdagangan kemarin hingga tercatat net sell Rp160,96 miliar.
Adapun, bursa Asia ditutup mayoritas menguat diawal pekan ini. Jepang Topix naik karena yen menghentikan kenaikan tiga hari menyusul komentar oleh The Fed. Ekuitas di Tiongkok dan Hong Kong naik untuk ketiga kalinya dalam empat sesi. Adapun, Hong Kong Hang Seng naik 0,5% ke level penutupan tertinggi sejak Agustus 2015. Indeks Hang Seng China Enterprises melonjak 0,8%.
"Data ekonomi selanjutnya yang mungkin akan mempengaruhi diantaranya indeks aktifitas industri di Jepang, Indeks Manufaktur dan jasa di German dan Eropa keseluruhan."