Bisnis.com. JAKARTA--- PT PP Peralatan, anak usaha PT PP (Persero) Tbk., berencana melakukan sejumlah aksi korporasi seperti akuisisi perusahaan dan ekspansi usaha di bidang peralatan sebelum melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2017.
Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan PP Peralatan sekarang sedang dalam proses akuisisi tiga perusahaan yang bergerak di bidang earth moving, erector and balance of plant serta foundation.
“Pendanaan untuk akuisisi akan disuntik dari induk usaha,” katanya ketika dihubungi, Senin (13/2).
Selain itu, ujar Agus, PP Peralatan akan melakukan perluasan usaha untuk peralatan earth moving dan readymix untuk memenuhi permintaan pekerjaan jalan tol.
“[Pendanaan untuk] ekspansi peralatan guna pekerjaan proyek jalan tol dari dana internal PP Peralatan dan pinjaman,” paparnya.
Menurutnya, kebutuhan dana untuk rencana akuisisi dan ekspansi itu sekitar Rp1,8 triliun. Kendati demikian, Agus belum bersedia merinci kebutuhan dana masing-masing untuk ekspansi dan akuisisi perusahaan itu.
Seperti diketahui, PP Peralatan adalah salah satu anak usaha PTPP yang akan melakukan IPO pada 2017, selain dua anak usaha lainnya yaitu PT PP Energi dan PT PP Pracetak. Berdasarkan penjelasan manajemen sebelumnya, dana hasil IPO PP Peralatan dapat mencapai Rp3,8 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PTPP per kuartal III/2016, aset PP Peralatan mencapai sebesar Rp713,17 miliar dan pendapatan Rp250,76 miliar. Perusahaan itu berdiri pada 2004 dan memiliki kegiatan bisnis utama jasa sewa peralatan.
Pada saat ini, PTPP memiliki 99,98% saham PP Peralatan. PP Peralatan sebelumnya bernama Primajasa Aldodua yang diakusisi oleh PTPP dari Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan pada 2004.
Kegiatan bisnis PP Peralatan meliputi penyewaan peralatan konstruksi dan pemborongan bekisting proyek gedung. PP Peralatan memiliki sejumlah peralatan untuk disewakan antara lain tower crane, passenger hoist, earth moving equipment dan perancah bekisting.
Selain PP Peralatan, PTPP juga berencana melakukan IPO dua anak usaha lainnya dengan target dana Rp3,5 triliun untuk PP Pracetak dan Rp5,7 triliun untuk PP Energi.