Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: IHSG Masih Akan Tertekan, Bergerak di 5.345-5.400

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/2/2017) bergerak di 5.345-5.400.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/2/2017) bergerak di 5.345-5.400.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG terlihat gagal menguji resistance 5.400 dan membentuk pola bearish harami dengan signal pembalikan arah negatif secara teknikal. Adapun,  indikator stochastic berpotensi dead-cross dioscilator jenuh beli seiring momentum undikator RSI yang terlihat reversal pasca mendekati overbought.

Dia menilai, pola pergerakan IHSG seakan pulled back upper bollinger bands dengan potensi terkoreksi lebih lebih lanjut menguji support Moving Average 7 hari dan 25 hari.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan tertekan pada perdagangan selanjutnya dengan range pergerakan 5.345-5.400. Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian diantaranya SMRA, INAF, MYRX, dan MCOR," katanya dalam riset.

Sementara itu, mayoritas bursa Asia mengalami aksi jual pasca menguat cukup signifikan pada awal pekan. Indeks Hang Seng dan Shanghai tertekan 0,1% menanti data cadangan devisa. Sedangkan Indeks Topix Jepang terkoreksi 0,3% setelah menguat signifikan pada perdagangan sebelumnya. 

Mengikuti bursa Asia, IHSG ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin dengan ditutup turun 14.l,52 poin sebesar -0,27% dilevel 5.381,47. Seluruh sektor mengalami pelemahan kecuali sektor keuangan dan industri dasar. Investor terlihat tidak ingin mengambil resiko melihat tekanan yang terjadi di mayoritas bursa saham global.

Pada sisi lain, cadangan devisa yang di bawah ekspektasi US$116,9 miliar dengan ekspektasi naik dilevel US$117,1 miliar menjadi salah satu alasan indeks bergerak negati. Ditambah, aksi tunggu investor terhadap rilisnya laporan keuangan emiten pun menjadi salah satu faktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper