Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (18/1/2017) masih dalam pelemahan.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, pergerakan IHSG masih tertekan dengan pergerakan bearish pasca break out support level. Level pengujian masih terlihat dimana support MA50 akan menjadi target koreksi yang berada dilevel 5240an.
Adapun, indikator stocastic yang oversold dan sedikit terlihat melandai memberikan signal reversal akan terbentuk namun kondisi momentum RSI yang masih berada di middle oscillator memberikan signal perlambatan reversal pattern.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed dengan ditutup tertekan pada range support resistance 5.235-5.325. Saham-saham yang mulai dicermati diantaranya ACES, BBNI, INCO, CTRA, WIIM, dan BSDE, " katanya dalam riset.
Kemarin, IHSG bergerak terkonsolidasi sejak sesi pertama, namun ditutup melemah tipis 3, 07 poin sebesar -0, 06% dilevel 5.266,94 dengan volume moderate. Pelemahan IHSG diiringi pelemahan indeks sektor konsumer yang tertekan 0,6% pada perdagangan hari ini.
World Bank mengestimasi pertumbuhan GDP indonesia di level 5,1% 2016 dan 5,3% di 2017 dengan dukungan private investment mengikuti kebijakan moneter yang terjadi di tahun 2016. World Bank pun memprediksi kecilnya tingkat inflasi mampu membuat rupiah stabil di tahun 2017.
Sementara itu, bursa Asia ditutup bervariasi dimana pelemahan terdalam terjadi pada indeks saham Jepang yang melemah hingga 1, 4% sedangkan Indeks saham Tiongkok berhasil bertahan pada zona positif.
Naiknya Safe Haven menjadi ancaman equitas Jepang dan sebagian negara di Asia dimana harga emas dan yen melonjak dihari ketujuh. Index Topix jepang turun 1.4% dengan penurunan terbesar sejak november tahun lalu.