Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih bergerak menguat pada perdagangan Senin (16/1/2017) meski dibayangi oleh kekhawatiran menjelang inagurasi Trump.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rngga Cipta memaparkan, dari global, indeks dolar AS terus terkoreksi jelang akhir pekan lalu bahkan setelah rilis beberapa data AS yang cukup baik dan menjelang inagurasi Presiden Donald Trump di Jumat malam minggu ini.
Selain itu, lantaran pound sterling yang terpuruk, pelemahan tajam dollar index bisa terhindarkan. Pelemahan pound sterling seiring dengan PM Theresa May yang dikhawatirkan mensinyalkan hard Brexit pada pidatonya Selasa besok.
Sementara, rupiahmelemah di perdagangan Jumat bersama mayoritas kurs di Asia setelah sebelumnya menikmati efek pelemahan dolar di pasar global.
“Ruang penguatan rupiah masih tersedia walaupun kekhawatiran menjelang inagurasi Trump minggu ini bisa menghadirkan volatilitas tinggi dengan bias pelemahan,” katanya dalam riset.
Adapun, hari ini ditunggu neraca perdagangan Desember 2016 yang diperkirakan surplus US$600 juta. Minggu ini juga ditunggu RDG BI yang diperkirakan belum mengubah BI RR rate.