Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (13/1/2017) berpeluang menguat didorong sentiment perubahan PP Minerba.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam ditutup melemah menyusul kekecewaan atas konferensi pers pertamanya presiden terpilih Trump. Investor mulai mengambil langkah moderat setelah gagal mendapatkan kemungkinan arah kebijakan Trump di pemerintahannya nanti, selain juga telah menyerang salah satu kantor berita.
Trump dinilai gagal memberikan penjelasan detail atas 3 kunci kebijakan politiknya, yaitu, reformasi pajak, deregulasi atas sektor tertentu dan stimulus fiscal. Kini investor AS menanti data laporan keuangan dari JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Bank of America yang dijadwalkan di rilis Jumat ini.
Dari sisi ekonomi, data jobless claims tercatat lebih rendah dari konsensus, actual 247.000 vs konsensus 255.000, kembali mengindikasikan sehatnya lapangan pekerjaan AS. Sementara itu, dari pasar komoditas harga minyak dan emas pagi ini ditransaksikan naik, sedangkan beberapa indeks di wilayah APAC bergerak naik.
Sementara, pasar saham saham hari ini akan didorong oleh revisi PP Minerba yang baru saja dilakukan pemerintah. “Hari ini, IHSG mendapat katalis dari revisi Peraturan Pemerintah mengenai pertambangan,” papar tim dalam risetnya.
Adapun, PP ini memuat 3 poin, yaitu, perubahan ketentuan divestasi saham dengan 51% secara bertahap, perubahan jangka waktu perpanjangan izin untuk perusahaan tambang IUP dan dilakukan paling cepat 5 tahun sebelum izin berakhir, pemerintah akan mengatur harga patokan penjualan mineral dan batubara.
Kemudian, poin terakhir menganjurkan perusahaan tambang pemegang kontrak karya (KK) untuk mengubah izinnya menjadi IUP.
Highlights
- BBRI: Terus mengucurkan KUR
- EXCL:Mengimplementasikan teknologi 4×4 MIMO bersamaan dengan 4,5G
- SMBR: Rampungkan 90% pembangunan pabrik
- ANTM: Bidik Produksi Feronikel Naik 30%
- Mining: Aturan baru mengenai pertambangan mineral dan batubara PP No 1/2017
- Sektor Unggas: Impor Jagung Terus Ditekan