Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan menggulirkan tiga strategi untuk mengembangkan industri reksa dana syariah pada tahun ini.
Fadilah Kartikasasi, Direktur Pasar Modal Syariah OJK, menuturkan reksa dana syariah berkembang cukup signifikan pada tahun lalu. Pada akhir 2016, tercatat total produk reksa dana syariah mencapai 136 produk dengan total dana kelolaan sebesar Rp14,91 triliun.
"Market share dari sisi NAB mencapai 4,36%," ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/1/2017).
Fadilah memaparkan otoritas pasar modal terus menajamkan program untuk mendorong perkembangan industri reksa dana syariah. Tiga strategi disiapkan untuk menjadi fokus pada tahun ini.
Pertama, menggencarkan sosialisasi kepada manajer investasi, bank kustodian, dan wakil agen penjual efek reksa dana (Waperd), maupun investor.
Kedua, sosialisasi khususnya terkait peraturan baru tentang penerapan prinsip syariah di manajer investasi.
"Sudah ada beberapa pihak yang berminat membentuk manajer investasi syariah (MIS). Selain itu, MI yang menerbitkan reksa dana syariah juga wajib membentuk unit pengelolaan investasi syariah pada tahun ini," tuturnya.
Untuk sosialisasi kepada investor, lanjutnya, OJK fokus kepada investor institusional supaya berdampak signifikan terhadap pertumbuhan dana kelolaan industri reksa dana berbasis syariah ini.
"(Ketiga) kami juga akan membekali Waperd dengan workshop mengenai reksa dana syariah agar mereka lebih confident dalam memasarkan produk reksa dana syariah," pungkasnya.