Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berakhir negatif pada perdagangan Kamis (5/1/2016) setelah penguatan beruntun dalam tiga hari terakhir, dengan perhatian investor sebagian besar beralih ke nilai tukar yuan.
Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,21% atau 6,62 poin ke level 3.165,41, sedangkan indeks CSI 300 ditutup melemah tipis 0,02% atau 0,52 poin ke level 3.367,79.
Seperti dilansir Reuters, investor justru tidak merespon survei swasta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan di sektor jasa China meningkat ke level tertinggi 17 bulan terakhir pada Desember.
Perhatian investor justru tertuju pada mata uang Cina yang telah rebound tajam terhadap dolar AS di pasar offshore, sehingga memicu spekulasi bahwa pemerintah ingin mengontrol yuan sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump akhir bulan ini.
Kinerja indeks sektoral mixed, dengan penguatan dipimpin oleh sektor transportasi dan energi, sedangkan sektor konsumer dan kesehatan melemah.
Reformasi BUMN China menjadi pendorong utama di balik reli beberapa saham blue-chip, karena pemerintah China berjanji untuk mendorong reformasi kepemilikan bersama di beberapa sektor-sektor kunci, termasuk penerbangan, kereta api dan telekomunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel