Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (15/12/2016) bergerak melemah disebabkan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke batas bawah 0,50% dan batas atas 0,75%.
Kendati demikian, kenaikan ini sudah tercermin dalam Fend Fund Future yang mencerminkan 100% kemungkinan kenaikan pada meeting kali ini terdapat perubahan pada dot plot untuk tahun 2017 yang semula pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga sebanyak 2x25bps menjadi 3x25 bps.
Sementara itu, Janet Yellen mengindikasikan bahwa target inflasi masih berada di level 2% akan tetapi dengan fase pertumbuhan sekarang memungkinkan pengetatan monetary policy lebih dari yang diantisipasi sebelumnya di mana hal ini dapat menyebabkan penguatan terhadap dolar AS dan menyebabkan tertekannya rupiah.
Dari dalam negeri, hari ini akan dilaksanakan BI meeting untuk membahas mengenai suku bunga dimana diproyeksikan tidak berubah akan tetapi BI akan fokus untuk menjaga stabilitas rupiah.
“Untuk sesi perdagangan hari ini kami merekomendasikan untuk buy on weakness LQ45. Sementara itu, bursa AS dan regional lainnya beserta EIDO juga mengalami penurunan pasca pengumuman the Fed,” papar tim riset Sinarmas Sekuritas.
Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.200-5.300 dengan saham pilihan buy on weakeness a.l BMRI, JSMR, CPIN, dan ITMG.