Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (15/12/2016) kembali mengalami tekanan.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam ditutup turun, di tengah berita seputar rencana The Fed menaikan suku bunga acuannya sebanyak 3 kali tahun depan. Bahkan, The Fed berencana kembali menaikkan dua kali di tahun 2018 dan tiga kali di tahun 2019.
Adapun, rentang kenaikan yang lebih tinggi dari ekspektasi tersebut menjadi alasan utama dan pendorong pelemahan. Selain itu, pasar Eropa juga mengadopsi sentimen yang sama di tengah rilisnya data unemployment rate.
Dari pasar komoditas, harga minyak dan emas tercatat turun. Sementara itu, dari pasar Asia Pasifik, sebagian besar indeks utama di wilayah tersebut ditransaksikan turun didorong oleh sentimen yang sama.
“Dari pasar dalam negeri, kami melihat IHSG hari ini berpotensi kembali mengalami tekanan,” papar riset tersebut.
Highlights
- EXCL: Pelanggan pascabayar naik 21%
- JSMR: Menteri PUPR mengamanatkan anak usaha untuk mengerjakan ruas tol Salatiga – Solo
- BMRS: Perkuat aliansi bisnis
- SMRA: Targetkan marketing sales Rp4.5tn
- MEDC: Bidik dana besar di pasar modal
- Sektor konsumsi: KPPU Merekomendasikan perubahan skema impor gula
- Minyak dan gas: OPEC memperkirakan oversupply akan berakhir
- Minyak dan gas: Menteri ESDM menyatakan gross split akan mempercepat investasi migas
