Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini cenderung terkoreksi.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG sendiri berhasil menutup gap pada pekan lalu dan mendekati target pergerakan rata-rata 50 hari di level 5.315. Indikator Stochastic beserta momentum RSI yang mulai terlihat jenuh beli menjadi signal tekanan atau koreksi jangka pendek IHSG. Adapun, AO dan AC indikator pun seakan kehilangan momentum histogram dengan melambatnya accelerations dari pergerakan trend dan volume.
"Sehingga diperkirakan IHSG pada pekan ini cenderung lebih besar berpeluang terkoreksi jika tidak mampu break out MA50 sebagai resistance terdekatnya," katanya dalam riset.
Lanjar memaparkan perdagangan saham di Indonesia pada Senin (12/12/2016) libur seiring dengan hari libur memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada sisi lain, sentimen data ekonomi di dunia pun cenderung sepi. Hal ini menyebabkan liburnya IHSG tidak berpengaruh signifikan.
Adapun, sejumlah sentimen data ekonomi yang menjadi perhatian pada pekan ini diantaranya dari dalam negeri ada sata aktivitas ekspor impor, neraca perdagangan, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan pinjaman. "Neraca perdagangan diperkirakan berkurang hingga dilevel US$0,75B dari US$1,21B dengan ancaman tumbuhnya aktivitas impor menjelang akhir tahun."
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang pergerakan 5.160-5.315. Saham- saham yang dapat dicermati pada pekan ini a.l:
--AKRA dengan support resistance 6300-6650.
--CPIN dengan support resistance 3100-3280.
--CTRS dengan support resistance 2650-2880.
--INCO dengan support resistance 3280-3660.
--MPPA dengan support resistance 1670-1885.