Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (9/12/2016) bergerak mixed menguat melanjutkan penguatan sesi perdagangan hari kemarin dan mencoba menembus titik resistance di level 5.300.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan, dari global, ECB memutuskan untuk memperpanjang masa stimulus dari sebelumnya yang berakhir di bulan Maret 2017 ke Desember 2017. Namun hal ini memberikan mixed sinyal terhadap market seiring dengan jumlah pembelian obligasi yang diturunkan dari sebelumnya 80 miliar Euro/bulan menjadi 60 miliar Euro/bulan untuk periode April hingga Desember 2017.
Secara sekilas, tampak bahwa ECB menurunkan pembelian obligasi, tetapi tambahan pembelian obligasi tersebut melampaui jumlah enam bulan pembelian di 80 miliar Euro/bulan. Hal ini menyebabkan menguatnya indeks dolar AS dan melemahnya mata uang Euro. Sementara itu, bursa AS mengalami penguatan seiring keputusan ECB tersebut dan terus membuat record high.
Dari sisi domestik, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS terbilang cukup kuat, di mana hal ini memberikan sentimen positif terhadap IHSG, diiringi dengan penurunan 10-year government bond yield sebesar 1.29% dan turunnya 5-year credit default swap Indonesia sebesar 0.95%.
Untuk sesi perdagangan hari ini dapat dipantau sektor batu bara (ADRO, PTBA) yang diproyeksikan akan bergerak positif seiring dengan rebound dari harga batubara Newcastle sebesar 1,2% dan Rotterdam sebesar 3,3%. Kemudian, mengingat sektor tersebut terkoreksi selama dua hari terakhir karena turunnya harga acuan.
Selain batu bara, harga minyak dunia juga naik sebesar 2.3%, dimana diperkirakan juga akan memberi dampak positif terhadap sektor tersebut.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5273-5351 dengan buy on weakness saham TLKM, ASII, INDF, dan BSDE,” papar riset tersebut