Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (8/12/2016) mengalami penguatan.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan prediksi tersebut seiring dengan beberapa faktor positif yang diperkirakan akan menopang pergerakan hari ini.
Dari bursa global, bursa AS mengalami penguatan dengan Dow dan S&P yang menyentuh record high, ahead of ECB's monetary policy announcement. Selain Amerika Serikat, bursa Eropa, EIDO, Nikkei dan bursa Asia lainnya juga mengalami penguatan.
Dari domestik, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang masih cukup di level Rp13.300 per dolar AS, kemudian turunnya 10-year government bond yield sebesar 2,5%, dan turunnya 5-year credit default swap Indonesia sebesar 5.7% akan memberikan sentimen tambahan untuk IHSG melanjutkan penguatan seminggu terakhir.
“Kami masih tetap merekomendasikan saham-saham LQ45 yang memiliki fundamental kuat dan terkoreksi karena tekanan jual asing selama berapa pekan terakhir,” papar riset tersebut.
Selain itu, turunnya harga acuan CPO, dan juga batu bara pada hari ini baik Newcastle ataupun Rotterdam, dapat dijadikan momentum untuk Buy on Weakness di saham-saham perkebunan dan pertambangan.
Hal tersebut juga seiring dengan meningkatnya global PMI bulan November ke level tertinggi selama 27 bulan terakhir dapat dilihat sebagai recovery di commodity cycle dan a sign of upward trend harga acuan untuk jangka panjangnya.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.238-5.300 dengan buy on weakness saham LPCK, LPPF, BBRI, dan BBTN.”
