Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menegaskan peringkat surat utang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank di Baa3 dengan prospek stabil.
Berdasarkan laporan Moody's yang dikutip Bisnis.com, Selaas (6/12/2016), profil kredit Indonesia Eximbank juga tidak berubah di ba3. Hal itu mencerminkan kecukupan modal dan likuiditas yang kuat di tengah tren pelemahan kualitas kredit.
Moody's mencatat, mayoritas pembiayaan Eximbank disalurkan ke sektor yang berkaitan dengan komoditas, termasuk pertambangan dan agribisnis yang menyumbang porsi 29% terhadap total pembiayaan.
Sementara itu, sektor manufaktur, jasa, dan transportasi yang masih terkait dengan komoditas masing-masing menyumbang porsi 43%, 14% dan 8%. Total pembiayaan yang disalurkan Eximbank mencapai Rp81 triliun per September 2016.
Moody's menilai, pelemahan harga komoditas turut mengerek pembiayaan bermasalah Eximbang. Per September 2016, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPL) memang turun 70 bps menjadi 2,9%. Namun, pembiayaan yang tengah direstrukturisasi naik taham menjadi 6,8% dari posisi tahun lalu sebesar 2,1%.
"Kegiatan restrukturisasi ini akan tetap signifikan dalam 12-18 bulan ke depan, beberapa di antaranya bisa memburuk jadi NPL," tulis Moody's.
Akibat restrukturisasi pembiayaan, biaya kredit diperkirakan bakal naik di atas level historis dan bakal membebani keuntungan. Rasio pencadangan terhadap laba sebelum provisi sudah meningkat menjadi 24% dari sebelumnya 20%.
Di sisi lain, kendati tren kualitas pembiayaan memburuk, modal Eximbank masih cukup kuat karena modal inti mencapai 12,8% dan akan tetap stabil dalam 12-18 bulan mendatang sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pembiayaan yang moderat. Di samping itu, Eximbank juga bakal mendapat suntikan modal yang direncanakan pada 2017-2018.