Bisnis.com, JAKARTA - PT Modernland Realty Tbk. lewat anak usahanya PT Modern Industrial Estat (MIE) mengincar tambahan penjualan lahan industri seluas 3,5 hektare dalam lima pekan mendatang.
Pascall Wilson, Direktur Operasional MIE mengatakan perseroan telah mendulang penjualan lahan seluas 26,5 hektare hingga November 2016. Menurutnya, penjualan lahan industri mulai menanjak memasuki kuartal III/2016.
"Polanya, semester pertama slow, tapi di kuartal ketiga mulai banyak transaksi meski tidak ada transaksi bulk [jumlah besar]," jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (25/11/2016).
Dalam catatan Bisnis, penjualan lahan industri Modernland dalam sembilan bulan 2016 mencapai 14,7 hektare. Jumlah tersebut terdiri dari 5,5 hektare penjualan di kuartal I/2016, 7 hektare di kuartal II/2016, dan 2,2 hektare di kuartal III/2016.
Selama periode Oktober-November, emiten bersandi saham MDLN itu membukukan penjualan lahan seluas 11,8 hektare sehingga total penjualan dalam sebelas bulan mencapai 26,5 hektare.
Tony Hadiwaluyo, Direktur Utama MIE menambahkan, target awal penjualan lahan sepanjang tahun ini seluas 50-60 hektare tidak akan tercapai. Menurut Tony, realisasi penjualan lahan perseroan tanpa transaksi jumbo berada mencerminkan kinerja yang cukup wajar di tengah tren perlambatan yang terjadi di industri.
"Jadi meskipun 30 hektare, sebetulnya ini masih oke," tukasnya.
Berdasarkan laporan Colliers, penjualan lahan industri di Jakarta Raya dalam sembilan bulan 2016 mencapai 107,41 hektare. Pencapaian tersebut hanya 30% dari realisasi penjualan sepanjang 2015. Angka tersebut juga lebih rendah 66,64% dibandingkan dengan periode sembilan bulan pertama 2015.
Tony menjelaskan, penjualan lahan industri melambat karena sektor manufaktur belum percaya diri untuk membenamkan modal atau memulai ekspansi. Dia mengimbuhkan, realisasi investasi hingga kuartal III/2016 lebih banyak didorong oleh sektor yang terkait infrastruktur.