Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (25/11/2016) masih dibayangi pelemahan rupiah seiring dengan penentuan arah kebijakan Trump.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam tutup untuk merayakan Thanksgiving. Sementara itu, pasar Eropa menguat setelah bank sentral Eropa mengindikasikan akan kembali membanjiri pasar obligasi untuk menggerakan pasar keuangan.
Data PMI kawasan Eropa untuk November tercatat sebesar 54,1, tertinggi sejak Desember 2015 dan lebih tinggi dari bulan Oktober yang 53,3. Saat ini pasar juga tengah menanti referendum Italia yang akan digelar pada tanggal 4 Desember.
Sementara itu, dari pasar komoditas harga minyak dunia tercatat menguat ke level US$49/barrel menjelang pertemuan OPEC pekan depan untuk membahas pemangkasan produksi. Perdana Menteri Irak mengatakan negaranya setuju untuk memangkas produksi minyak sekitar 900.000 barel per hari.
Sementara, Rusia masih enggan untuk memangkas produksi. Harga komoditas batu bara juga masih bertahan di level US93/ton, dan rally CPO berlanjut hingga RM3.010/ton.
Dari pasar Asia Pasifik pagi ini, indeks acuan menguat dimana bursa Australia menguat 0,1%, Nikkei 0,4% dan KOSPI 0,3%.
“Pelaku pasar masih memperhatikan nilai tukar rupiah seiring dengan berita – berita kebijakan Trump serta penentuan kabinetnya,”papar riset tersebut.
Highlights
- ADHI: Perkirakan laba bersih hanya Rp301miliar
- ADHI: Perkirakan laba bersih hanya Rp301miliar
- MEDC: Gelar rights issue US$ 150 juta pada kuartal I-2017
- EXCL: Menyiapkan belanja modal sebesar Rp 7 triliun untuk 2017
- TLKM: Telkomsel mengincar pelanggan Indonesia bagian timur
- AKRA: Bersama Pertamina, ditunjuk sebagai distributor BBM 2017
- Sektor Perkebunan: Memburu legalisasi lahan