Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (23/11/2016).
Tim Riset Samuel Sekuritas mengatakan potensi penguatan itu seiring naiknya bursa global dan regional Asia, dan juga tren kenaikan harga – harga komoditas.
Namun dia mengatakan pelaku pasar tetap harus mewaspadai adanya pelemahan pada perdagangan hari ini.
"Perlu diwaspadai dolar AS yang masih menunjukkan tren penguatan, sehingga berpotensi menekan Rupiah dan suhu politik dalam negeri yang beberapa waktu belakangan ini memanas, sehingga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi pasar saham," ungkapnya.
Adapun semalam mayoritas bursa AS kembali melanjutkan penguatannya, terutama setelah rilis beberapa data, antara lain penjualan rumah di Amerika tercatat meningkat sepanjang Oktober untuk bulan kedua berturut-turut, yang mengalahkan ekspektasi konsensus.
Sama halnya dengan bursa AS, mayoritas bursa Eropa juga ditutup menguat pada perdagangan semalam, terutama setelah rilis data Consumer Confidence Euro yang menunjukkan perbaikan pada November ini.
Dari regional Asia, mayoritas bursa utama dibuka menguat pada pagi ini, didorong penguatan bursa utama AS dan Eropa, dan juga penguatan nilai tukar Yen yang menjadi sentimen positif bagi bursa Jepang.
Sementara itu, dari dalam negeri, kemarin IHSG rebound 1.1% ke level 5,204.7, dengan didorong oleh penguatan saham-saham sektor pertambangan seiring penguatan harga minyak dunia.