Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (17/11/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah kemarin yang sempat menguat di pembukaan Rabu akhirnya ditutup melemah sejalan dengan penguatan dolar AS di pasar Asia. Namun, secara umum, permintaan dolar AS di dalam negeri sudah berkurang drastis terlihat dari IHSG dan SUN yang mulai menguat lagi.
Adapun, diitetapkannya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka sedikit menghapus kekhawatiran adanya demonstrasi susulan yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial, politik dan keuangan.
Dia menilai, hari ini investor akan fokus kepada hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang sudah dimulai sejak Rabu kemarin. BI yang semakin condong mendukung pertumbuhan semenjak 3 bulan terakhir, diperkirakan mengutamakan stabilitas dengan mempertahankan BI RR rate di 4,75%.
“Rupiah masih berpeluang menguat di perdagangan Kamis,” katanya dalam riset.
Sementara itu, pasar keuangan global perlahan mengoreksi shock dari Trump Effect. Ini terlihat dari aksi jual di pasar obligasi yang mulai berbalik. Hingga dini hari tadi imbal hasil US Treasury kembali turun walaupun harapan kenaikan FFR target Desember 2016 masih sangat terasa sentimennya.
Malam nanti selain ditunggu inflasi AS Oktober 2016 yang diperkirakan naik tipis, juga dinanti testimoni Yellen di depan kongres AS, yang diperkirakan membahas dampak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS terhadap pasar keuangan.