Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong berakhir terpuruk pada perdagangan Jumat (11/11/2016), menyusul potensi dipercepatnya penaikan suku bunga acuan AS di bawah pemerintahan presiden terpilih Donald Trump.
Indeks Hang Seng ditutp melemah tajam 1,35% dan terhenti di angka 22.531,09, setelah dibuka di zona merah yakni minus 0,95% di level 22.622.
Saham-saham Hong Kong sangat rentan dengan kebijakan bank sentral AS karena eratnya kaitan dolar Hong Kong dengan dolar AS. Trump juga telah bersumpah untuk memacu daya beli dan mengancam pengenaan tarif tinggi bagi produk China.
Daniel So, Strategist CMB International Securities, mengatakan sementara rencana belanja Trump mungkin berperan dalam mendorong pendapatan korporasi AS, ada juga ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan penaikan Fed Rate yang lebih cepat.
“Kekhawatiran soal depresiasi lanjutan mata uang Yuan juga membebani saham-saham di Hong Kong,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/11/2016).
Dari 50 saham yang terdaftar di indeks Hang Seng, hanya 7 saham yang menguat, sementara sisanya kompak di zona merah. Saham Tencent Holddings dan China Mobile Ltd menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 3,94% dan 3,27%.