Bisnis.com, JAKARTA-- Bahana Securities memprediksi rupiah bergerak dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Kamis (10/11/2016).
Analis Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan kemarin rupiah ditutup melemah ke level Rp13.127.
"Hari in, diperkirakan akan bergerak dikisaran Rp13.050-Rp13.200 dengan kecenderungan menguat," katanya dalam riset.
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup terdepresiasi 43 poin atau 0,33% ke level Rp13.127 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.052 – Rp13.259 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,22% atau 29 poin di Rp13.055 per dolar AS.
Rupiah tertekan di saat perhitungan suara pilpres AS mulai dilakukan.
Mata uang Garuda makin terperosok di zona merah, setelah sinyal makin kencang jika Donald Trump dari Partai Republik akan meraih suara lebih besar dari rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Trump akhirnya memang memenangkan suara pilpres, dan menjadi Presiden AS menggantikan Barack Obama.