Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hillary Vs Trump: Ini Dampak Besar Bagi IHSG & Market Global

Pemilu Presiden Amerika Serikat turut memberikan angin segar bagi bursa Indonesia dan global. Pelaku pasar memfavoritkan Hillary Clinton bakal menjadi pemenang pertarungan demi stabilitas market global.
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mendengar tanggapan pesaingnya dari Republik, Donald Trump, pada awal debat calon presiden pertama di Hofstra University, Long Island, New York, Senin (26/09/2016)./Reuters
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mendengar tanggapan pesaingnya dari Republik, Donald Trump, pada awal debat calon presiden pertama di Hofstra University, Long Island, New York, Senin (26/09/2016)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Pemilu Presiden Amerika Serikat turut memberikan angin segar bagi bursa Indonesia dan global. Pelaku pasar memfavoritkan Hillary Clinton bakal menjadi pemenang pertarungan demi stabilitas market global.

Analis PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan lonjakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin terjadi akibat dorongan sentimen Pemilu AS. Dari survei yang dirilis terakhir, mayoritas menempatkan Hillary unggul tipis dari Donald Trump.

"Saya melihat bukan kepada programnya, tapi Hillary dari partai yang sama dengan Obama. Kebijakan tidak akan banyak berubah, pasar melihatnya, dengan perubahan yang tidak besar, risiko lebih kecil dan stabilitas lebih bagus ketimbang kalau partai berbeda," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (8/11/2016).

Pada perdagangan Selasa (8/11/2016), IHSG ditutup melesat 1,57% sebesar 84,47 poin ke level 5.470,68 seiring penguatan lantai bursa di Asia Pasifik. IHSG kembali menjadi jawara di antara bursa utama dunia dengan penguatan 19,11% sepanjang tahun berjalan. 

Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp145,65 miliar. Kembali masuknya investor asing ke lantai bursa membuat capaian net buy sejak awal tahun menebal menjadi Rp31,23 triliun.

Menurut dia, koreksi IHSG pekan lalu sebesar 0,88% sekitar 90 poin terbilang besar. Sehingga, pekan ini terjadi teknikal rebound menyusul tambahan dari peluang Hillary memenangkan Pemilu AS.

Peluang kemenangan Clinton meniupkan sentimen positif bagi bursa regional yang menghijau. Menurut dia, jika Trump unggul, kebijakan pemerintah AS diproyeksi tidak stabil. Namun, dua calon presiden itu memiliki program kebijakan positif di sektor perekonomian.

Alfred memerkirakan IHSG hingga akhir pekan ini lebih bertenaga dengan target support 5.295 dan resistance 5.500. Bahkan, dia yakin level resistance bakal ditembus terutama apabila Pemilu AS berjalan kondusif.

"Terlepas siapa yang menjadi pemenang. Ini akan menjadi tenaga baru bagi bursa regional," kata dia.

Seiring berjalannya Pemilu AS, dia memerkirakan target IHSG hingga akhir tahun tidak akan berubah di level 5.500-5.600. Saat ini, IHSG telah berada di jalur penguatan yang tepat.

Dari sisi internal, sambungnya, rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III/2016 sesuai prediksi pelaku pasar. Target pemerintah diperkirakan akan tercapai untuk sepanjang tahun ini.

Begitu pula dengan cadangan devisa diproyeksi masih akan menguat dari saat ini US$115,03 miliar. Peningkatan Cadev terjadi seiring potensi capital inflow yang deras di akhir tahun. 

Senior Market & Technical Analyst PT Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien, secara terpisah menilai penguatan IHSG terjadi akibat adanya katalis positif terbesar dari Pemilu AS. Hillary semakin banyak difavoritkan bakal menggantikan Barack Husein Obama sebagai presiden negeri Paman Sam.

Kemenangan Hillary, kata dia, dipastikan akan meneruskan program dari presiden pendahulunya, Obama, yang berasal dari partai yang sama, Demokrat. Hal itu akan menjadi katalis positif bagi bursa global dan mendorong IHSG kian kokoh.

"Kalau misalnya Trump yang menang, itu menjadi unfavorable. Itu menjadi katalis negatif terhadap IHSG," kata dia.

Kemenangan Clinton akan membuat IHSG semakin bertenaga dengan target 5.500. Sedangkan, bila Trump menang, IHSG diproyeksi terpuruk dan pelaku pasar akan mendapatkan harga saham blue chips di harga murah.

Daewoo Securities belum mengubah target IHSG akhir tahun seiring dengan adanya Pemilu AS. Faktor terbesar yang akan berpengaruh pada IHSG hingga akhir tahun adalah keputusan Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2016.

Pekan ini, dia memerkirakan IHSG bergerak pada level 5.490. Euforia IHSG yang terjadi kemarin diproyeksi akan berlanjut hingga sebelum pekan ini berakhir, level 5.500 akan ditembus dengan mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper