Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup pada level terendah dalam 2,5 bulan terakhir pada Jumat karena investor bersikap wait and see menjelangpemilihan presiden AS.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,18% atau 40,89 poin ke posisi 22.642,62 setelah diperdagangkan pada kisaran 22,587.59 - 22,771.61.
Sepanjang pekan ini, indeks telah melemah hingga 1,4%, yang menjadi penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Menggarisbawahi kecemasan investor di Hong Kong, HSI Volatility Index yang mengukur tekanan pada pasar melonjak ke level tertinggi sejak Brexit pada awal Juli.
Sebagian besar sektor di bursa Hong Kong jatuh, didorong oleh sektor bahan baku dan sektor konsumer.
Minat investor terhadap aset berisiko masih rendah menjelang piplres AS Selasa pekan depan. Investor melihat calon partai Demokrat Hillary Clinton sebagai calon yang sebagian besar akan mempertahankan status quo, sementara capres dari Republik Donald Trump mungkin akan meningkatkan ketidakpastian terhadap kebijakan luar negeri AS.