Bisnis.com, JAKARTA- Makin mendekati jadwal penyelenggaraannya, jelang pemilihan umum presiden Amerika Serikat makin mendapat perhatian pasar, termasuk bursa saham.
Seperti diketahui sebelum pilpres AS digelar apda 8 November 2016, telah dilakukan tiga kali debat. Yaitu debat yang telah digelar pada 27 September 2016, 10 Oktober 2016, dan 20 Oktober 2016.
Pasar pun memonitor posisi capres Donald Trump dari Partai Republik, dan rivalnya yaitu Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Bagaimana pengaruhnya terhadap gerak indeks harga saham gabungan?
“Pengaruh tidak langsung,” kata Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo saat dihubungi hari ini, Senin (31/10/2016).
Dia mengemukakan jelang pilpres AS buat pasar saham di dalam negeri,dinilai hanya sekadar menjadi sentimen.
Namun, ujarnya, kodisi di AS akan mempengaruhi partner dagang AS yang cukup besar, yaitu China terutama Hong Kong dan Singapura.
“(Karena Indonesia menjadi partner dagang China, maka akan mengalami pengaruh) ikutan. (Misalnya), jika bursa AS turun.