Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar masih optimistis Indonesia berpeluang mengantongi peringkat layak investasi dari lembaga Standard & Poor's Global Ratings yang membuat aliran dana asing di bursa efek akan mengalir deras.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengutarakan lembaga rating internasional S&P itu dapat menyematkan peringkat layak investasi bagi Indonesia.
Penyematan investment grade dapat membuat pemerintah mendapatkan dana pinjaman yang lebih besar dengan bunga murah. Korporasi juga diperkirakan lebih mudah mengantongi utang baru, dan menurunkan tingkat kupon pinjaman.
"Capital inflow akan naik, harapannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat membuat reformasi keuangan," kata dia kepada Bisnis.com pada Kamis (27/10/2016).
Satrio menargetkan IHSG akhir tahun ini akan bergerak pada level 5.600-5.750. Level baru indeks akhir tahun ini akan menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah atau all time high.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe pada kesempatan berbeda menjelaskan peringkat investment grade dari S&P dapat mejadi bahan bakar baru bagi lantai bursa.
"Investment grade dari S&P dapat disematkan pada akhir 2016 atau awal 2017," tuturnya.
Optimisme penyematan investment grade itu terjadi setelah melihat data makro ekonomi, terutama angka pertumbuhan, inflasi yang terjaga, nilai tukar rupiah, hingga cadangan devisa yang tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap lembaga pemeringkat S&P dapat menaikkan rating utang Indonesia ke level investment grade. Pasalnya, pemerintah telah melakukan perbaikan dalam struktur APBN agar lebih sehat.
Harapan Menkeu diuraikan pascapertemuan dengan tiga lembaga pemeringkat S&P, Fitch, dan Moody's di sela-sela pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) di Washington, AS pada 4-9 Oktober 2016.
Menkeu menjelaskan kepada tiga lembaga pemeringkat itu terkait langkah terakhir pemerintah di bidang APBN, baik dari sisi antisipasi tahun ini, pembahasan APBN 2017, dan implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty.
Pada akhir Juni 2016, S&P mempertahankan peringkat utang Indonesia satu notch di bawah investment grade, lantaran kinerja instrumen fiskal APBN belum membaik. Sedangkan, Fitch dan Moody's telah menyematkan investment grade sejak 2011.
Berikut Rekapitulasi transaksi investor asing sepekan 24-28 Oktober 2016:
Tanggal | Nilai (Rp miliar) | Keterangan |
24 Oktober | 1.109,65 | Net buy |
25 Oktober | 118,94 | Net buy |
26 Oktober | 1.149,14 | Net sell |
27 Oktober | 678,96 | Net sell |
28 Oktober | 34,02 | Net sell |
Total | 633,53 | Net sell |
Sumber: PT Bursa Efek Indonesia, diolah.