Bisnis.com, JAKARTA- Sejumlah data ekonomi dari dalam dan luar negeri telah dirilis pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan data ekonomi yang dirilis tersebut dan dampaknya pada pasar adalah:
- Data AS membaik. Markit Manufacturing PMI AS naik ke 53,2 dari 51,5 di Oktober 2016. Leading Index AS membaik ke 0,2% dari -0,2% di September 2016. (UST10y yield -6,3bps, Dollar Index +0,7% WoW)
- ECB tekankan komitmen stimulus. Draghi indikasikan ECB bisa tambah stimulus dalam waktu dekat. (Bund10y yield -5,2bps, EUR/USD -0,8% WoW)
- Tiongkok tidak semakin lambat. Pertumbuhan PDB Tiongkok 3Q16 stabil di 6,7% YoY. (Shanghai Index +0,9%, USD/CNY +0,6% WoW)
- Pemerintah pesimistis pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2016 diperkirakan oleh Menkeu tidak akan setinggi kuartal II/2016. Pemerintah menyiapkan 5 strategi fiskal untuk mendorong pertumbuhan. (IHSG +0,17% WoW)
- Ekspektasi inflasi semakin terjaga. PLN siap menurunkan tarif listrik industri jika pemerintah menurunkan harga gas untuk PLN. Perum Bulog menyatakan bahwa daging kerbau asal India segera masuk. (JIBOR 1W -42bps WoW)
- Bank Indonesia masih agresif. BI pangkas BI RR rate 25bps ke 4,75%. BI melihat pertumbuhan 2016 akan di bawah 5% YoY. Gubernur BI menegaskan posisi BI yang easing bias. (SUN10y yield +5bps, JIBOR 1W -42bps WoW)