Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: IHSG Melesat Jika S&P Sematkan Investment Grade

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diyakini akan melesat jika lembaga pemeringkat Standard & Poors memberikan rating investment grade bagi Indonesia.
karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diyakini akan melesat jika lembaga pemeringkat Standard & Poor’s memberikan rating investment grade bagi Indonesia.

Senior Market & Technical Analyst PT Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien, menilai S&P dapat memberikan ruang bagi Indonesia untuk masuk ke jajaran negara dengan peringkat investment grade

Penyematan peringkat investment grade dari S&P dengan pertimbangan pemerintah telah merombak postur APBN. Dampak terbesar bagi market terutama sebagai momentum untuk bergerak lebih positif.

"Bila bicara probabilitas, target konsensus IHSG tahun ini 5.600-5.700, target Daewoo 5.680. IHSG bisa bergerak positif apalagi kalau ditambah adanya kenaikan peringkat S&P," tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (12/10/2016).

Prediksi konsensus yang telah menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah dipastikan bakal terlampaui bila S&P menyematkan investment grade. IHSG akan bullish saat S&P menaikkan peringkat seiring dengan adanya window dressing di akhir tahun.

Tanpa adanya pemeringkatan S&P, katanya, IHSG akan bergerak ke level 5.500 mulai November menjelang aksi window dressing. Manager investasi melakukan rekonsolidasi portofolio menjelang akhir tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap lembaga pemeringkat S&P dapat menaikkan rating utang Indonesia ke level investment grade. Pasalnya, pemerintah telah melakukan perbaikan dalam struktur APBN agar lebih sehat.

Harapan Menkeu diuraikan pascapertemuan dengan tiga lembaga pemeringkat S&P, Fitch, dan Moody's di sela-sela pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) di Amerika Serikat pada 4-9 Oktober 2016.

Menkeu menjelaskan kepada tiga lembaga pemeringkat itu terkait langkah terakhir pemerintah di bidang APBN, baik dari sisi antisipasi tahun ini, pembahasan APBN 2017, dan implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty.

Pada akhir Juni 2016, S&P mempertahankan peringkat utang Indonesia satu notch di bawah investment grade, lantaran kinerja instrumen fiskal APBN belum membaik. Sedangkan, Fitch dan Moody's telah menyematkan investment grade sejak 2011.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper